Tuesday 7 September 2010

Kencan Buta

image : Locoloveless (http://locoloveless.deviantart.com/#/d1x4z7k)


Sekarang, gw mau ngomongin soal kencan buta yang gw liat sendiri, bukan gw yang ngalamin sih, soalnya gw gak pernah yang namanya kencan buta.. Kencan kok buta? Ya buta, karena belum pernah saling bertemu, melihat langsung, ataupun berinteraksi langsung sekalipun mungkin sebelumnya selama dua minggu atau lebih udah sangat 'intim' di sms, chatting, twitter, FB, plurk, koprol, FS, atau mungkin blog.. Yeah moga-moga udah gak ada blogger yang sampai memutuskan untuk berkencan buta.. Karena itu sangat malu-maluin kalo menurut gw sendiri..

Nah, kejadian ini berlangsung kemaren, Tujuh September Dua Ribu Sepuluh.. Tepatnya di Subha, FoodCourt Galeria.. Gw dan pacar sedang makan siang yang sangat terlambat karena hujan di musim yang seharusnya kemarau dan juga kuliah.. Sedang menikmati steak yang juga menjadi idola gw ama pacar, tiba-tiba muncul satu anak muda, belasan tau yang keliatan clingak-clinguk..

Anak itu ragu antara akan duduk atau akan memesan makan, atau mungkin dia sebenernya sedang jalan dalam tidur, tapi sangat bodoh jika seperti itu karena diluar hujan turun dengan derasnya.. Begitu mulianya dia, hingga meluangkan waktu dan melawan hujan untuk ke sini.. Pasti dia mau ketemu pacarnya, udah janjianlah pastinya.. Tapi kok clingak-clinguk? Apa jangan-jangan di balik tasnya itu ada sebuah bom waktu? Waw, yang pasti kalo itu meledak, gw pasti ditemukan terpanggang bagai steak di depan gw..

Ternyata cowok itu duduk, dia ambil HP dan mulai mengetik sms, atau mungkin mention lewat twitter, atau mungkin ngewall lewat FB, yang pasti dia memencet keyapd HPnya.. Tangannya boleh jadi lihai mengetik, tp kenapa matanya justru ke kanan, kiri, depan, dan belakang.. Semakin besar kemungkinan, dia sedang akan melakakukan aksi pengeboman.. Gw udah mulai berdoa dalam hati, sambil menelan sepotong chicken steak..

Di belakangnya ada tiga orang, dua orang cewek, dan satu orang balita.. Untuk yang balita, unidentified banget antara cowok atau cewek, secara masih kecil, dan gw gak begitu mengamatinya.. Mereka tampak cekikak-cekikik, sambil salah satu cewek disitu memegang HP.. Si cowok yang clingak-clinguk tadi memutar badannya dan dia melihat gerombolan cewek yang clingak-clinguk tadi, tapi dia benerin lagi posisi duduknya.. Desperated...

Gw mulai mengamati, dan gw bilang ke pacar gw kalo gw menebak bahwa si cowok itu lagi nyari orang, mungkin dia janjian sama orang dan orang itu gak ngabari dan diluar hujan deras dan dia mulai berpikir jangan-jangan orang itu nabrak kucing, dan akhirnya gak bisa dateng kesitu, padahal dari balik tasnya udah ada seekor kura-kura brazil.. Sungguh kasian kura-kura itu dibekep dalam tas itu, pasti bauk banget..

Kembali ke topiknya, singkat kata, ternyata cowok itu baru sadar kalo orang yang dicarinya itu ada dibelakangnya tadi.. Orang yang dari tadi cekikikan ngeliat tingkahnya, yah cowok itu baru sadar, mungkin karena si cewek mulai muncul rasa kasiannya dan ngasih tau si cowok kalo dia duduk di belakangnya, mungkin lagi-lagi lewat mention, wall atau mungkin sms (ga mungkin nge-ping BBM soalnya mereka bukan BB user)..

Cowok itu, mulai berdiri dan jalan menuju meja si cewek, mungkin untuk menghemat karakter, kita sepakat menamai si cowok ini Jono dan si cewek ini Jeni.. Jono menghampiri meja Jeni sambil sedikit lunglai, kecewa, atau mungkin efek kehujanan jadi Jono agak pening kepalanya..

Sesaat ketika Jono duduk, temen Jeni dan balita itu memutuskan untuk pergi, tampaknya temen Jeni ini ingin ke Baby's Room karena gak jauh juga sih dari tempat itu..

Langsung, ziiing..
Jeni menghadap laptopnya, dan Jono kebingungan.. Dia hanya clingak-clinguk lagi, gw sempat bingung, kok masih clingak-clinguk? Gw bilang ke pacar gw, nah bener kan kalo mereka berdua belum pernah ketemu sebelumnya.. Dan pertemuan pertama mereka ini, dihiasi dengan diam, canggung, dan pastinya kikuk..

Seandainya, Jono tidak memilih untuk menemui Jeni pasti mereka sedang asik sms-an dan bikin Jono bisa 'berkomunikasi' aktif dengan Jeni.. Secara praktisnya, kini Jono justru membuang waktu kesempatan buat 'berkomunikasi' sama Jeni.. Gw berpikir pasti obrolan mereka pasti garing, dan gak mengalir.. Semua habis di dunia maya.. Semua habis dibicarain di twitter, SMS, wall, atau chatt.. Dan saat di dunia nyata, sama sekali gak terlihat bahwa mereka dua orang yang sebenarnya udah sangat dekat..

Jeni mungkin udah curhat panjang lebar, kaya Anyer-Panarukan sama Jono.. Jono mungkin udah cerita semua sejak dia belum lahir, sampe belum pernah pacaran.. Mungkin mereka udah saling memanggil sebutan intim mereka, Jono dipanggil Gembul dan Jeni dipanggil Gendut (maap nyomot panggilan sayang temen gw).. Tapi sekarang, kok mereka justru saling diam dan tidak saling berkomunikasi..

Jeni kemudian malah asik dengan laptopnya, dan saat itupun Jono tidak mampu berbuat apa-apa, paling-paling obrolan mereka hanyalah sebatas pada 'udah makan belum?', ato 'kamu dari mana?'

Padahal mungkin ketika mereka tidak bertemu, mereka bisa mengobrol lebih dari itu, dapat dengan gamblang dan terbuka menyeritakan kehidupan masing-masing.. saling ejek, saling cela, saling tawa dengan smiley-smiley yang banyak itu..

Mereka kehilangan sebuah Impresi atas komunikasi.. Jono 'dekat' dengan Jeni, namun tak ada impresi atas setiap komunikasi yang mereka lakukan.. Saat ini, mungkin ada banyak Jono-Jeni yang lain.. Dan manusia mungkin lambat laun akan semakin sulit untuk berbicara, dan mulut mereka akan tergantikan oleh jari tangan yang dengan lihainya mengetik apa yang seharusnya diucapkan..

"..dan ketika saya lewat di belakang Jeni, dia sedang membuka FB melakukan komen foto yang bikin banyak notif, dan chatt FB dengan beberapa orang lain.."

No comments:

Post a Comment